Amirul Adli
Umur: 19
Negara: Singapura
Posisi: Pemain belakang/pemain tengah
Klub: Courts Young Lions
Pencapaian Tertinggi: Timnas Senior
Penampilan di Timnas Senior: 4
Ini merupakan perjalanan karir yang pesat bagi Amirul Adli, yang
membuat debut timnas senior saat melawan Papua Nugini, September tahun
lalu. Bek muda ini kemudian mewakili Singapura di Asian Games sebelum
terpilih masuk skuat besutan Bernd Stange untuk ajang AFF Suzuki Cup.Sementara banyak yang berpikir bahwa Amirul hanya akan menjadi pelengkap semata di tim, pemain remaja ini secara mengejutkan membuat debutnya di Piala Suzuki saat melawan Malaysia dengan Lions tertinggal satu gol dan nyaris tersingkir.
"Ketika saya mengenakan jersey Singapura, saya berpikir untuk memberikan 100 persen kepada negara saya, terlepas dari usia saya," katanya kepada putra pabedilan pada saat itu. Singapura akhirnya kalah 3-1, tetapi Amirul kemudian terbukti menjadi bek tangguh. Dia berhasil menutupi tinggi badannya yang tak terlalu tinggi dengan kemampuan bertahannya yang luar biasa.
Jiwa kepemimpinan yang dimilikinya juga membuatnya digadang-gadang sebagai kapten masa depan Singapura. -
Thitiphan Puangchan
Umur: 22
Negara: Thailand
Posisi: Pemain tengah/Bek kanan
Klub: Muangthong United
Pencapaian Tertinggi: Timnas senior
Penampilan di Timnas Senior: 2
Dikenal sebagai putra mantan pemain tim nasional Thailand, Pairoj
Puangchan, Thitiphan mulai menarik perhatian setelah encetak gol jarak
jauh melawan Korea Selatan dalam kualifikasi AFC U-19 2012 (lihat video di bawah).Pada awalnya Thitiphan sering bermain di posisi bek kanan, namun pelatih tim nasional Kiatisuk Senamuang menggesernya ke posisi gelandang serang pada SEA Games 2013 di Myanmar. Perubahan posisi ini berhasil menampilkan potensi besar dalam posisi barunya, ia sukses menjadi salah satu pemain bintang dalam tim yang memenangkan medali emas SEA Games pertama mereka dalam delapan tahun.
Tahun lalu Thitiphan menjadi pemain reguler untuk Muangthong United di Thailand Premier League sampai cedera lutut serius yang membuatnya absen dari sepak bola selama enam bulan, hal itu memaksa dirinya absen di Asian Games 2014 dan AFF Suzuki 2014. Tapi kini dirinya telah kembali pulih sepenuhnya dan merupakan bagian penting dari tim yang memenangkan medali emas SEA Games 2015. -
Kogileswaran Raj
Umur: 17
Negara: Malaysia
Posisi: Pemain Tengah
Klub: Harimau Muda C
Pencapaian Tertinggi: Malaysia U-19
Penampilan di Timnas Senior: 0
Lahir di Kuala Lumpur, Kogileswaran bisa menjadi idola sepak bola
Malaysia jika ia terus mengasah bakatnya. Dicap sebagai calon bintang,
Kogileswaran - yang lebih dikenal sebagai 'Kogi' - adalah bagian timnas
Malaysia untuk Piala Dunia di level umur berapapun musim lalu.Maestro lini tengah ini mulai mendapatkan sorotan saat Tim Malaysia U-16 mencapai delapan besar AFC Piala Asia U-16 2014. Ia kemudian mencetak gol pembuka saat melawan Australia, tapi tidak bisa mencegah kekalahan timnasnya 2-1 yang mengakhiri harapan Malaysia untuk berlaga di Piala Dunia U-17, karena hanya semi-finalis yang bisa lolos ke Piala Dunia U-17 2015.
Tahun lalu, pemain yang mendukung Manchester United ini masuk menjadi tiga sosok yang dinilai pemain paling berharga di Nike All Asia Football Camp, yang terdiri dari 60 peserta di Doha. Dia juga menjadi bagian dari tim Malaysia yang memenangkan AFF U-15 pada 2013 dan sempat masuk skuat Malaysia untuk SEA Games di tahap pertama sebelum gagal dalam tahap seleksi berikutnya. -
Nguyen Cong Phuong
Umur: 20
Negara: Vietnam
Posisi: Attacking midfielder
Klub: Hoang Anh Gia Lai
Pencapaian Tertinggi: National team
Penampilan di Timnas Senior: 2
Dijuluki 'Messi dari Vietnam' oleh fans dan media karena gaya
bermain dan ketrampilannya dalam menggiring bola, Nguyen Cong Phuong
merupakan bakat paling menjanjikan di sepak bola Vietnam. namun awal
karirnya tidak terlalu mudah.Banyak tim lokal menolak untuk mengontraknya karena merasa ia tidak memiliki tinggi dan berat badan yang sesuai, tapi Cong Phuong akhirnya dibawa ke HAGL - Arsenal JMG Academy, di mana ia menghabiskan delapan tahun sebelum memperoleh promosi ke tim utama HAGL di 2015.
Nama Cong Phuong menjadi terkenal pada tahun 2013, di mana ia menjabat sebagai kapten tim Vietnam U-19, dia menjadi top-skor dengan tujuh gol selama kualifikasi AFC U-19 2014.
Saat ini, Nguyen Cong Phuong mapan di level klub dan masih membangun peluangnya di timnas, dirinya bermain dalam dua pertandingan di kualifikasi Piala Dunia 2018 dan masuk sebagai pemain pengganti melawan Irak dan Thailand. -
Muchlis Hadi Ning Syaifulloh
Umur: 20Negara: Indonesia
Posisi: Penyerang
Klub: PSM Makassar
Pencapaian Tertinggi: Indonesia U-23
Penampilan di Timnas Senior: 0
Muchlis Hadi adalah bagian dari generasi emas skuat tim nasional Indonesia U-19 dibawah arahan pelatih Indra Sjafri. Dia menandatangani kontrak empat tahun bersama PSM sejak 2013, duetnya bersama penyerang veteran dari Serbia, Nemanja Vucicevic memberikan dampak yang positif baginya. Sayang perkembangannya sedikit terhenti setelah FIFA memberikan sanksi bagi Indonesia yang membuat Muchlis sulit menambah pengalamannya dengan bermain di Indonesia Super League.
Lahir di Mojokerto, Indonesia, dirinya sudah mulai bermain bola saat masih kecil dan ketika di usia 13 tahun, Muchlis mendapat panggilan dari program nasional di Hong Kong. Pemain berusia 20 tahun ini memiliki semua kapasitas yang dibutuhkan oleh seorang poacher yakni kecepatan, kekuatan, determinasi dan insting membunuh di kotak penalti, ditambah dia juga tidak takut untuk bertarung dengan bek-bek yang memiliki fisik yang lebih besar darinya di kotak penalti lawan.
Muchlis menjadi senjata utama Indonesia di SEA Games 2015, penampilannya di Singapura memperjelas kepada masyarakan bahwa masa depannya sangat cerah dan karena sanksi dari FIFA yang melanda Indonesia, opsi berkarier di luar negeri menjadi pilihan terbaik. -
Aung Thu
Umur: 19
Negara: Myanmar
Posisi: Penyerang
Klub: Yadanarbon
Pencapaian Tertinggi: Timnas Senior
Penampilan di Timnas Senior: 3
Penyerang berusia 19 tahun ini mungkin menjadi pemain muda paling
terkenal di Myanmar saat ini. Aung Thu pertama kali mencuri perhatian
ketika ambil bagian di kejuaraan AFF U-16 tahun 2011. Saat itu berhasil
dia berhasil membukukan dua gol dan namanya semakin naik ketika tahun
2014 Thu tampil pada Piala Asia U-19 yang berlangsung di negaranya
sendiri.Penampilannya yang di atas rata-rata sukses membantu negaranya lolos ke semi final yang membuat Myanmar berhak melaju ke Piala Dunia U-20 2015 di Selandia Baru untuk pertama kalinya dalam sejarah sepak bola Myanmar.
Walau menelan kekalahan di tiga laga fase grup di Selandia
Baru, performan Aung Thu sangat menjanjikan sekaligus memuaskan
penonton. Dia bahkan mampu mencetak satu gol saat timnya tunduk 5-1 dari
tuan rumah, catatan tersebut membuat ia menjadi satu-satunya pemain
yang mampu mencetak gol di kompetisi ini. -
Worachit Kanitsribumphen
Umur: 18
Negara: Thailand
Posisi: Gelandang Serang
Klub: Chonburi FC.
Pencapaian Tertinggi: Thailand U-19
Penampilan di Timnas Senior: 0
Playmaker berusia 19 tahun ini masuk dalam daftar ini
lantaran bakatnya yang luar biasa. Walau masih muda, Worachit mampu
menampilkan kedewasaan di lapangan dan memimpin Thailand U-19 menjadi
juara di ASEAN Championship 2015 termasuk menjadi pencetak gol
terbanyak.Dia juga membantu timnya meraih tempat kedua di babak kualifikasi grup tepat di belakang Korea Selatan pada ajang kualifikasi Piala Asia U-19 2016, dan memastikan satu tempat di Bahrain dalam putaran final tahun depan.
Worachit berhasil mencuri perhatian sepak bola dalam negeri ketika menjadi pemain paling muda yang tampil di kompetisi domestik kala berusia 16 tahun dan 362 hari. Selanjutnya pada 8 Agustus, dia menjadi pencetak gol termuda di Thai Premier League hingga akhirnya rekornya pecah oleh Eakanit Panya saat baru menginjak 16 tahun dan membela Chiang Rai United.
Pemain milik Chonburi FC ini dikabarkan dalam pantauan
raksasa Inggris, Liverpool saat melakukan kompetisi persahabatan di
Indonesia bulan Januari, tapi tim asal Merseyside tersebut malah
mengambil pemain muda Brazil, Allen Rodriguez de Souza. -
Ikhsan Fandi
Umur: 16
Negara: Singapura
Posisi: Gelandang Serang/penyerang
Klub: Club Deportivo Universidad Católica, Chile
Pencapaian Tertinggi: Singapura U-16
Penampilan di Tim Senior: 0
Adik paling muda Irfan, Ikhsan berhasil membuat penampilan gemilang baru-baru ini di Lion City Cup bulan Agustus kemarin.
Penyerang muda ini membuat warga Singapura mulai memperhatikan dirinya usai mencetak hat-trick
dalam 10 menit, tiga golnya tercipta melalui kaki kanan kemudian kaki
kiri dan sundulan saat menghadapi lawan kuat Academy Australia. Dia
menjadi pemain paling menonjol dan membuat timnya mampu mengejar
ketinggalan tiga gol lebih dahulu di babak pertama, walaupun di akhir
pertandingan mereka tetap kalah lewat adu penalti.
Ikhsan
sekarang menuntut ilmu di CD Universidad Catolica dan berharap bisa
mendapat kontrak sebagai profesional dari klub Cile ini. Dia memiliki
kombinasi kaki yang cepat dan teknik penyelesaian sangat baik yang
membuat Ikhsan menjadi ancaman bagi bek lawan.
“Saya berharap bisa bermain di Eropa,” katanya belakangan ke putra pabedilan “Dimanapun tidak jadi masalah tapi Inggris atau Jerman lebih baik.” - ZK
Adam Alis
Umur: 21Negara: Indonesia
Posisi: Pemain Tengah
Klub: East Riffa, Bahrain
Pencapaian Tertinggi: Indonesia U-23
Penampilan di Timnas Senior: 0
Playmaker Indonesia U-23 tahun ini yang sukses menjadi bintang skuat di SEA Games sekarang telah mendapatkan kontrak selama satu tahun dengan klub Bahrain, East Riffa dan tampil di Bahraini Premier League, dirinya memutuskan untuk berkarier di luar Indonesia setelah Indonesia menerima hukuman dari FIFA. Di usianya yang baru 21 tahun, Adam diperkirakan akan menjadi pemain besar di masa mendatang terlebih kawasan Asia Tenggara.
Kekuatan utamanya ada di tekel, visi serta kapabilitas untuk memberikan umpan jauh kepada rekan satu tim. Bermain bersama Evan Dimas di timnas U-23, gaya bermain Adam mengingatkan kita pada pemain veteran asal Argentina, Esteban Cambiasso.
Mengikuti jejak pemain Indonesia seperti Rudy Eka Priyambada dan Ryuji Utomo yang sudah bermain lebih dahulu bagi klub di Bahrain membuat Adam berada di jalan yang benar untuk mengasah kemampuannya.
Mimpinya bergabung dengan Internazionale, klub yang ia dukung sejak kecil, adalah hal yang tidak mungkin, hal itu bisa saja itu terjadi apabila dirinya bisa terus berkembang di Bahrain dan mencanangkan target masa depannya bagi klubnya dan negaranya. -
Prak Mony Udom
Umur: 21
Negara: Kamboja
Posisi: Pemain Tengah
Klub: Svay Rieng
Pencapaian Tertinggi: Timnas Senior
Penampilan di Timnas Senior: 18
Kapten tim nasional Kamboja U-23 dipercaya sebagai pemain muda
terbaik di dalam negeriny oleh media setempat serta para fans. Besar di
Phnom Penh, ibu kota dari Kamboja, dirinya sudah mulai menjadi pemain
profesional sejak 2009 pada usia 15 tahun bersama Svay Rieng FC, klub
yang saat ini ia pimpin.Semenjak bergabung di Svay Rieng FC, Mony Udom sudah memegang peranan penting di skuat dan mebawa klub ini berjaya di dalam negeri seperti mendapat titel liga tahun 2013 kemudian turnamen Hun Sen Cup edisi 2011, 2012 dan 2015.
Edisi terakhir Hun Sen Cup, Mony Udom sukses menjadi pencetak gol terbanyak. Di level internasional ia juga adalah pemain tetap di skuat inti, 18 kali sudah dirinya tampil termasuk empat kali saat menjalani kualifikasi Piala Dunia tahun ini. Ia juga mencetak satu gol ke gawang Brunei saat penyisihan AFF Suzuki Cup 2012. -
Sansern Limwattana
Umur: 18
Negara: Thailand
Posisi: Midfielder
Klub: Buriram United - saat ini sedang dipinjamkan ke Phichit FC
Pencapaian Tertinggi: Thailand U-19s
Penampilan di Timnas Senior: 0
Gelandang bertahan berusia 18 tahun asal klub Buriram United ini
masuk daftar pemain muda terbaik Asia Tenggara setelah tampil apik pada
kualifikasi Piala Asia U-19 bulan ini.Semasa kecil, dirinya sering bermain sebagai penyerang, tapi pelatih Thailand U-19, Anurak Srikerd memindahkan Sanser ke tengah dimana akhirnya dia mampu bermain jauh lebih baik ketimbang saat bermain di depan. Kekuatan utamanya adalah akurasi umpan silang ditambah tembakan keras dari jarak jauh seperti yang dia perlihatkan saat AFF Under-19 Championships, dimana akhirnya timnas Thailand menjadi juara di ajang tersebut pada bulan September kemarin dan lagi pada kualifikasi Piala Asia U-19 mereka sukses lolos ke turnamen yang akan berlangsung di Bahrain tahun depan.
Menariknya Sansern hampir saja membela tim nasional
Selandia Baru dikarenakan legenda tim Kiwi, Wynton Rufer memberikan
kesempatan baginya untuk bermain di Waitakere United dalam ASB
Premiership. Klub tersebut sangat tertarik dengan bakatnya tetapi
Sansern rindu kampung halaman dan menolak tawaran tersebut dan
memutuskan untuk kembali ke Thailand. -