RSS

Siapakah Pemain Muda Terbaik di Asia Tenggara Saat Ini ke 1?

Sebelum kita menyaksikan Piala Asia U-23 tahun 2016 yang akan diadakan di Qatar pada bulan Januari nanti, FourFourTwo berhasil mengumpulkan 23 nama pemain muda terbaik di Asia Tenggara. Walaupun Indonesia sedang menjalani sanksi FIFA, tidak membuat para pemain muda "merah putih" hilang dari radar kami. Inilah 23 pemain muda terbaik se-Asia Tenggara...

Chanathip Songkrasin
Umur: 22
Negara: Thailand
Posisi: Pemain Tengah
Klub: BEC Tero Sasana
Pencapaian Tertinggi: Timnas senior
Penampilan di Timnas Senior: 21
Dikenal sebagai 'Messi Jay', Chanatip Songkrasin bukan hanya pemain muda terbaik di Thailand, tetapi ia telah membuktikan dalam beberapa tahun terakhir bahwa ia adalah salah satu pemain terbaik di Asia Tenggara.
Ketertarikannya pada sepakbola dimulai ketika ayahnya, Kongpob Songkrasin, punya ambisi besar untuk membesarkan ‘Jay’ menjadi pemain dengan gaya yang sama seperti Diego Maradona – pemain favoritnya. Selalu dianggap tubuhnya terlalu kecil sejak ia masih anak-anak, Chanatip yang bertinggi 158cm sejak itu terus menunjukkan bagaimana pemain-pemain bertubuh kecil pun bisa memberikan imbas besar pada pertandingan.
Selama lima tahun terakhir, ia telah merebut berbagai trofi, baik di kompetisi domestik maupun internasional, dimulai dengan SEA Games 2013 dan dilanjutkan dengan Piala Liga Thailand 2014 bersama BEC Tetero Sasana, AFF Suzuki Cup 2014, dan SEA Games tahun ini di Singapura.

Pada bulan Agustus, ia terpilih sebagai pemain terbaik Asia Tenggara tahun ini oleh ASEAN Football Federation (AFF), tetapi ia menegaskan kepada putra pabedilan bahwa ia masih perlu meningkatkan diri untuk mencapai targetnya.
“Saya harus lebih baik lagi dan yang terpenting adalah saya harus memimpin Thailand ke putaran final Piala Dunia,” kata sang playmaker. “Setelah saya melakukannya, baru semua orang bisa menyebut saya pemain terbaik.”
“Selain ambisi di tim nasional, saya juga ingin bermain di J-League Jepang. Banyak pemain dari ASEAN ingin pergi ke Eropa, tetapi saya yakin hal terbaik adalah memulainya dengan bermain di kompetisi sepakbola terbaik di Asia.” - TK

Do Duy Manh
Umur: 19
Negara: Vietnam
Posisi: Pemain Tengah
Klub: Hanoi T&T
Pencapaian Tertinggi: Timnas Senior
Penampilan di Timnas Senior: 2
Di usia 19 tahun, Do Duy Manh sudah tampil dalam laga krusial melawan Irak dan Thailand di babak kualifikasi Piala Dunia 2018, dan tidak diragukan lagi bahwa ia adalah salah satu bakat paling menjanjikan yang masih berusia di bawah 23 tahun di Vietnam.
Lahir di Hanoi, ia menghabiskan sebagian besar waktunya dengan bermain di salah satu akademi pemain muda terbaik di Vietnam dan masuk ke tim utama Hanoi T&T musim ini. Ia langsung menjadi pemain reguler dengan mencetak dua gol dari 22 penampilan dan membantu Hanoi T&T finis di posisi kedua di V-League.”
Jadi bukan hal mengejutkan ketika pelatih kepala Vietnam Toshiya Miura, memutuskan untuk memasukkannya ke skuatnya dan sang pemain membalas kepercayaan itu dengan menjadi salah satu pemain kunci ketika Vietnam finis di posisi kedua di babak kualifikasi Piala Asia U-23 2016 dan memastikan tempat mereka di kompetisi yang akan dilangsungkan di Qatar pada tahun depan tersebut. - TK


Irfan Fandi
Umur: 18
Negara: Singapura
Posisi: Pemain Belakang/Pemain Depan
Klub: Courts Young Lions
Pencapaian Tertinggi: Singapura U-23
Penampilan di Timnas Senior: 0
Anak tertua dari legenda sepakbola Singapura, Fandi Ahmad, Irfan mengikuti jejak ayahnya dengan berusaha menjadi pesepakbola profesional. Dengan tinggi 1,86m, Irfan telah tampil bersama Singapura di level U-23 dan mencetak gol di laga-laga persahabatan melawan Jepang, Suriah, Laos, dan Timor Leste sebelum bergabung dengan tim SEA Games tahun ini.
Meski Singapura U-23 gagal lolos dari babak grup, sang pemain menunjukkan kemampuannnya yang menjanjikan ketika ia dimasukkan sebagai pengganti. Dengan menggunakan jersey No. 17 yang juga dikenakan ayahnya dulu, ia menunjukkan kemampuannya yang fleksibel dengan ikut bertahan ketika diperlukan dan menunjukkan keandalannya ketika harus menghadapi umpan-umpan silang ke dalam kotak penalti.
Perbandingannya dengan Fandi adalah hal yang tidak bisa dicegahnya, tetapi di usia 18 tahun, Irfan punya waktu yang masih panjang untuk membangun kariernya sendiri dan memenuhi potensinya yang besar. - ZK



Tanaboon Kesarat
Umur: 22
Negara: Thailand
Posisi: Gelandang bertahan/Bek tengah
Klub: BEC Tero Sasana
Pencapaian Tertinggi: Timnas Senior
Penampilan di Timnas Senior: 8
Banyak fans di Asia senang menjuluki pemain. Untuk Tanaboon, fans BEC Tero Sasana menyebutnya ‘Sergio Busquets-nya Thailand’ karena kemampuan defensifnya. Dia banyak diakui sebagai salah satu gelandang bertahan dan bek tengah terbaik di Thailand, Tanaboon bukanlah tipe pemain dengan tekel-tekel agresif.
Ia justru berusaha membaca pertandingan dan menunggu waktu yang tepat untuk mencuri bola. Brilian di lini belakang, pemain berusia 22 tahun ini juga bisa bermain dengan nyaman di lini tengah karena akurasi umpan dan pergerakannya yang cerdas, dengan ataupun tanpa bola.
Kemampuannya yang serba bisa membuatnya menjadi favorit pelatih tim nasional Thailand, 'Zico' Kiatisuk Senamuang, yang jelas menunjukkan bahwa ia adalah salah satu pemain penting di tim. Tanaboon telah tampil secara reguler baik di tim nasional senior dan U-23, memenangkan dua medali emas SEA Games (2013, 2015) dan gelar AFF Suzuki Cup 2014. - TK


Terens Owang Puhiri
Umur: 19
Negara: Indonesia
Posisi: Penyerang/sayap
Klub: Pusamania Borneo FC
Pencapaian Tertinggi: Indonesia U-16
Penampilan di Timnas Senior: 0
Nama Terens Owang Puhiri mungkin tak terlalu familiar bagi sebagian fans sepakbola Indonesia, tetapi ia pertama kali mencuri perhatian ketika ia menjadi pemain terbaik dan top skorer Danone Cup 2008, sebuah turnamen untuk pemain-pemain muda. Ia kemudian dipanggil ke tim U-16, dan mencetak hattrick ke gawang Myanmar di kualifikasi Piala Asia 2012.
Ia mendapatkan undangan untuk mengikuti seleksi masuk tim Indonesia untuk Piala Asia U-19 2014 dan meski ia gagal masuk ke tim, tawaran itu menginspirasinya untuk terus bekerja keras. Bermain di Piala Presiden tahun ini, ia mulai menancapkan namanya sebagai salah satu pemain muda paling menjanjikan di Indonesia.
Bermain untuk Pusamania Borneo FC bersama idolanya Boaz Solossa, ia mencetak dua gol dalam tiga pertandingan untuk membantu klubnya lolos dari babak grup. Ia memiliki kecepatan yang sangat bagus dan, di usia yang masih sangat muda, bisa menjadi bakat menjanjikan bagi masa depan. - TU


Matthew Davies
Umur: 20
Negara: Malaysia
Posisi: Bek kanan
Klub: Pahang FA
Pencapaian Tertinggi: Timna Senior
Penampilan di Timnas Senior: 2
Bek kelahiran Australia ini terus membuat prestasi sejak datang ke Malaysia pada April 2015. Sejak itu, ia sukses menjad bek kanan utama Pahang dan menunjukkan tanda-tanda bahwa ia akan mengambil posisi utama di tim nasional secara permanen juga.
Kepindahan Davies ke Malaysia adalah sebuah kejutan mengingat ia adalah kapten tim Australian Institute of Sport dan mejadi Pemain Terbaik di National Youth League 2011-12. Ia membela The Young Socceroos, tetapi memutuskan untuk bermain di level senior untuk Malaysia, negara kelahiran ibunya.
Davies telah mewakili tim U-23 Malaysia di SEA Games dan mendapatkan debut di tim senior di bawah asuhan Ong Kim Swee di babak kualifikasi Piala Dunia pada bulan September lalu. Ia membuat debut di laga melawan Arab Saudi yang terkenal karena harus diakhiri setelah suporter Harimau Malaya berulah dan mendapatkan penampilan keduanya dalam kemenangan 1-0 atas Timor-Leste pada bulan Oktober.
Davies mendapatkan pujian setelah penampilannya bersama tim nasional. Meski bukan fullback terbaik dalam hal kecepatan, kontribusinya secara keseluruhan membuatnya menjadi bek kanan terbaik Malaysia saat ini. Ia solid dalam bertahan dan bisa memberikan dukungan dalam serangan tanpa meninggalkan terlalu banyak ruang kosong di belakang. - VV
image: http://images.cdn.fourfourtwo.com/sites/fourfourtwo.com/files/styles/inline-image/public/mattdavies_1_4_3-2.jpg?itok=iAp5f4Gp

Peerapat Notchaiya
Umur: 22
Negara: Thailand
Posisi: Bek kiri/sayap kiri
Klub: BEC Tero Sasana
Pencapaian Tertinggi: Timnas Senior
Penampilan di Timnas Senior: 7
Ketika pembicaraan soal bek kiri terbaik Thailand muncul, nama pertama yang akan disebut adalah kapten Thailand, Theerathorn Bunmathan. Tetapi ada pemain lain yang ada di belakang nama yang lebih senior itu, yang level konsistensinya sangat impresif dalam lima tahun terakhir.
Peerapat Notchaiya diangkat ke tim nasional oleh 'Zico' Kiatisuk Senamuang dalam kemenangan mengejutkan 5-1 atas raksasa Asia, Tiongkok, dalam laga persahabatan di tahun 2013. Ia menjadi pemain reguler di tim U-23, dan yang disukai oleh fans Thailand darinya bukan hanya talentanya, tetapi juga kepribadiannya dan kemampuannya menjadi panutan.
Anak dari seorang yang sangat mencintai sepakbola, Peerapat juga jatuh cinta pada olahraga ini sejak kecil. Tetapi ketika usianya lima tahun, ayahnya meninggal dunia dan membuatnya tinggal berdua bersama ibunya. Namun dukungan yang tanpa henti dari ibunya membuat pemain yang dikenal dengan nama ‘Bas’ ini tidak berhenti dan akhirnya menjadi pemain profesional.
Ada sebuah cerita yang membuat fans Thailand menitikkan air mata di final AFF Suzuki Cup 2014. Ketika peluit panjang dibunyikan dan Thailand memenangi gelar juara, Peerapat menatap langit dan berteriak, “Saya berhasil, Ayah... Saya berhasil!” Ia akan menjadi salah satu pemain kunci dalam Piala Asia U-23 di Qatar nanti. - TK


Chan Vathanaka
Umur: 21
Negara: Kamboja
Posisi: Penyerang/sayap/gelandang serang
Klub: Boeung Ket Angkor
Pencapaian Tertinggi: National team
Penampilan di Timnas Senior: 9
Dijuluki sebagai ‘Gareth Bale-nya Kamboja’, atau bahkan Neymar olah sebagian fans lainnya, Vathanaka jelas merupakan prospek paling panas di sepakbola Kamboja. Seorang pemain yang serba bisa, ia sering dimainkan sebagai gelandang serang atau beroperasi di belakang striker utama. Atau, jika perlu, ia juga bisa meneror lini belakang lawan lewat sisi lapangan. Ia punya kecepatan yang bagus dan kontrol bola yang bagus, tetapi kemampuannya untuk menyelesaikan peluang dengan kaki kirinya adalah yang membedakannya dari gelandang serang pada umumnya.
Vathanaka dipanggil ke tim nasional Kamboja untuk pertama kalinya pada Maret 2013 dan membuat debut internasionalnya melawan Turkmenistan pada babak kualifikasi AFC Challenge Cup 2014. Ia mencetak gol pertamanya untuk Kamboja dalam kemenangan 2-0 atas Cina-Taipei dalam laga persahabatan di bulan Oktober 2014.
Vathanaka sejak itu memainkan peran krusial dalam kualifikasi Piala Dunai 2018, dengan tampil sebagai pengganti dan mencetak dua gol dalam kemenangan 3-0 di kandang atas Macau yang membawa negaranya ke putaran kedua. Ia juga tampil menonjol dalam kekalahan Kamboja 2-1 dari Singapura di kandang lawan. -

Evan Dimas
Umur: 20
Negara: Indonesia
Posisi: Midfielder
Klub: Persebaya Surabaya
Pencapaian Tertinggi: Timnas senior
Penampilan di timnas senior: 1
Setelah bersinar di tim U-19 dan U-23 Indonesia, Evan Dimas diharapkan bisa bergabung dengan salah satu klub Eropa tahun ini, namun gagal karena dirinya tidak bisa meyakinkan klub Spanyol UE Llagostera untuk merekrutnya.

Dia sudah bermain sekali untuk tim senior Indonesia, Evan Dimas masuk dalam skuat Piala AFF Suzuki 2014 untuk bermain di Vietnam, dia mencetak gol pada debutnya dan mencetak sebuah assist dalam kemenangan 5-1 atas Laos. Dirinya sudah diprediksikan akan menjadi bintang sejak mencetak hat-trick brilian kala melawan Korea Selatan U-19 dalam pertandingan kualifikasi AFC U-19  pada akhir 2013.

Berperan sebagai playmaker handal, pemain yang baru berusia 20 tahun ini bermain lebih ke dalam untuk menguasai bola sebelum maju untuk menyerang. Salah satu penampilan terbaiknya tahun ini adalah saat melawan Singapura di SEA Games, ketika ia mencetak gol tunggal untuk memastikan tuan rumah tersingkir dari babak penyisihan grup. Dengan PSSI saat ini yang terkena sanksi FIFA, bermain di luar negeri pasti menjadi pilihan bagi anak muda berbakat ini. - TU


Narubadin Weerawatnodom
Umur: 21
Negara: Thailand
Posisi: Right-back
Klub: Buriram United
Pencapaian Tertinggi: Timnas senior
Penampilan di Timnas Senior: 17
Dianggap oleh presiden klub Buriram United, Newin Chidchob, sebagai bagian penting dari formasi 3-5-2 timnya, Narubadin dikenal senagai bek sayap lincah yang suka naik turun untuk membantu serangan dan pertahanan.

Direktur klub, Robert Procureur, membawa Narubadin ke BEC Tero Sasana setelah ia menunjukkan bakat yang menjanjikan di akademi Police United dan dirinya berhasil dengan tidak pernah mengecewakan klub barunya dan langsung menjadi salah satu pemain terpenting karena membawa mereka juara Piala Liga pada tahun 2014.
Di tim nasional, bek 21 tahun ini dibawa oleh mantan pelatih Thailand, Winfried Schäfer, dan mencetak gol pertamanya dalam pertandingan persahabatan melawan timnas Finlandia yang dipimpin oleh mantan striker Chelsea, Mikael Forssell.

Saat berada di bawah kepelatihan Kiatisuk 'Zico' Senamuang, Narubadin menjadi bagian penting dari tim yang memenangkan emas di SEA Games 2013, urutan keempat di Asian Games 2014 dan menjuarai AFF Suzuki Cup 2014 dan SEA Games 2015 di Singapura.-

Pages

Vo Huy Toan
Umur: 22
Negara: Vietnam
Posisi: Sayap / bek kiri 
Klub: Da Nang FC
Pencapaian Tertinggi: Timnas Senior
Penampilan di Timnas Senior: 2
Pemain sayap kiri berusia 22 tahun ini dianggap sebagai aset penting untuk sepak bola Vietnam oleh para suporter lokal. Tapi karir sepak bolanya tidak mudah.

Pada 2013, Vo Huy Toan hampir berhenti bermain sepak bola karena memiliki masalah dengan pelatih kepala Hanoi FC yang membuatnya jarang bermain. Namun, sebelum kembali ke kampung halamannya, telepon dari Da Nang FC membuat dirinya mendapatkan kesempatan baru untuk mengubah segalanya dan Vo Huy Toan tak membiarkan kesempatan itu lepas dari genggamannya.

Diperkenalkan ke tim nasional oleh pelatih kepala timnas Vietnam asal Jepang, Toshiya Miura, untuk pertama kalinya di Piala Suzuki AFF 2014, dimana dia mencetak gol di leg pertama semi-final melawan Malaysia di pertandingan yang akhirnya dimenangkan dengan Malaysia dengan skor 5-2 secara agregat.

Vo Huy Toan sukses menjadi top skor bersama di SEA Games 2015 bersama pemain Myanmar, Aung Sithu dan Thailand Chananan Pombuppha, Vo sudah membuktikan dirinya di tim nasional.

Selebrasinya yang bersemangat, dengan mengambil bendera kecil Vietnam yang disembunyikan di pelindung kakinya -  membuatnya menjadi sosok populer di kalangan pendukung Vietnam. - TK

Thanin Phanthavong
Umur: 17
Negara: Laos
Posisi: Pemain tengah
Klub: Bangkok Glass FC
Pencapaian Tertinggi: Laos U-19
Penampilan di Timnas Senior: 0
Sejak awal, Panthawong yang berposisi sebagai gelandang serang sudah lama bermimpi bisa bermain di salah satu liga top di Asia Tenggara dan mimpi itu menjadi kenyataan ketika Hans Rudolf Emser, kepala departemen pengembangan pemain muda Bangkok Glass FC, membawanya ke dalam tim akademi tiga tahun lalu.

Dia mulai menonjol ketika menjadi anggota penting dari tim Laos U-16 yang masuk final AFF Youth Championship U-16. Meski kalah 1-0 di pertandingan melawan Thailand, performa Panthawong ini diterima dengan baik dan menarik perhatian Emser, yang kemudian membawanya ke Bangkok.

Dirinya menjadi satu-satunya pemain Laos yang berkarier di Thailand, ia mungkin belum diberi kesempatan untuk menunjukkan kemampuannya dengan The Rabbits di Thai Premier League, ia malah menghabiskan sebagian besar waktunya dengan Rangsit FC, klub afiliasi dari Bangkok Glass di liga regional. Tetapi mengingat potensinya yang besar, wajar saja jika kita memprediksikan dia akan segera mendapatkan kesempatan dan segera menjadi bintang besar Vietnam dan klubnya. -

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS