RSS

Biografi Diego Maradona

Maradona at 2012 GCC Champions League final.JPG
Diego Maradona in 2012
Informasi pribadi
Nama lengkap Diego Armando Maradona
Tanggal lahir 30 Oktober 1960 (umur 53)
Tempat lahir Lanús, Buenos Aires, Argentina
Tinggi 1.65 m (5 ft 5 in)
Posisi bermain Gelandang serang
Karier junior
1968–1969 Estrella Roja
1970–1974 Los Cebollitas
1975-1976 Argentinos Juniors
Karier senior*
Tahun Tim Tampil (Gol)
1976–1981 Argentinos Juniors 167 (115)
1981–1982 Boca Juniors 40 (28)
1982–1984 Barcelona 36 (22)
1984–1991 Napoli 188 (81)
1992–1993 Sevilla 26 (5)
1993–1994 Newell's Old Boys 5 (0)
1995–1997 Boca Juniors 30 (7)
Total
492 (258)
Tim nasional
1977–1994 Argentina 91 (34)
Kepelatihan
1994 Mandiyú de Corrientes
1995 Racing Club
2008–2010 Argentina
2011–2012 Al Wasl FC
* Penampilan dan gol di klub senior hanya dihitung dari liga domestik.

Diego Maradona pada tahun 1986.
Diego Armando Maradona (lahir di Buenos Aires, Argentina, 30 Oktober 1960; umur 53 tahun) adalah mantan pesepak bola legendaris Argentina. Maradona menjadi pelatih timnas Argentina mulai November 2008 sampai Juli 2010. Untuk Argentina Maradona tampil sebanyak 91 kali dan mencetak 34 gol. Maradona termasuk dalam deretan pesepakbola terbaik abad ini bersama dengan Pele, Johan Cruyff dan Christian Vieri

Daftar isi

  • 1 Kelahiran
  • 2 Karier
  • 3 FC Barcelona
    • 3.1 Napoli
    • 3.2 Sevilla, Newells Old Boys & Boca Juniors
  • 4 Karier Internasional
    • 4.1 Piala Dunia 1982
    • 4.2 Piala Dunia 1986
    • 4.3 Piala Dunia 1990
    • 4.4 Piala Dunia 1994
  • 5 Pascakarier
  • 6 Gaya Bermain
  • 7 Penghargaan
    • 7.1 Klub
    • 7.2 Negara
    • 7.3 Pribadi
  • 8 Referensi
  • 9 Rujukan
  • 10 Pranala luar

Kelahiran

Maradona lahir dalam kemiskinan pada tanggal 30 Oktober 1960 di Lanús tetapi menghabiskan masa kecilnya di Villa Fiorito. Dia adalah anak ke 4 dari 6 bersaudara.

Karier

Pada usia 10 tahun bakat sepakbolanya ditemukan oleh pemandu bakat klub Agentinos Juniors. 2 tahun kemudian dia menjadi maskot klub tersebut bernama Los Cebollitas (Bawang Kecil), yang mana dia bertugas untuk menghibur penonton dengan keterampilan sepakbolanya saat jeda pertandingan pada kompetisi divisi utama Argentina, Argentinos Juniors. Bakatnya tercium sampai ke Inggris saat klub Sheffield United mencoba mentransfernya seharga 180.000 poundsterling. Proposal itu kemudian ditolak oleh Argentinos Juniors. Setahun kemudian, ia melakukan debut internasional bersama timnas Argentina. Pada tahun 1981, ia dibeli klub Boca Juniors seharga 1 juta poundsterling dimana ia menjadi juara liga untuk pertama kalinya.

FC Barcelona

Setelah Piala Dunia 1982, ia kemudian ditransfer ke FC Barcelona dengan harga 5 juta pounsterling, yang merupakan rekor dunia pada saat itu. Disana bersama pelatih César Luis Menotti, Maradona memenangkan Copa del Rey, mengalahkan musuh bebuyutan FC Barcelona, Real Madrid, dan Piala Super Spanyol, mengalahkan Athletic de Bilbao. Kariernya di FC Barcelona mengalami beberapa kendala, pertama adalah ketika Maradona divonis mengidap penyakit hepatitis, kemudian cedera engkel yang parah akibat tekel keras oleh pemain Athletic de Bilbao, Andoni Goikoetxea dimana hampir mengakhiri kariernya dalam dunia sepakbola. Selain itu dia juga kerap bersitegang dengan Presidan klub Josep Lluís Núñez.

Napoli

Maradona lalu ditransfer ke SSC Napoli pada tahun 1984 dan mencapai puncak kariernya dalam sepakbola dimana ia membawa tim tersebut menjadi juara Serie A untuk pertama kalinya dalam sejarah Napoli (1986/87 dan kemudian 1989/1990). Dan menjadi runner up Serie A pada tahun 1987/88 dan 1988/89. Selain itu, ia juga membantu Napoli menjuarai Piala Italia pada tahun 1987. Setahun kemudian (musim 88/89), Napoli mengalahkan Vfb Stuttgart untuk menjadi juara Piala UEFA. Maradona juga menjadi pencetak gol terbanyak dalam Liga Italia Serie A dengan 15 gol. Maradona juga meraih penghargaan Guerin d'Oro sebagai pemain dengan rating terbaik menurut majalah Italia Guerin Sportivo. Maradona juga tampil dalam acara testimoni untuk Osvaldo Ardilles dalam pertandingan antara Tottenham Hotspurs melawan Inter Milan dimana skor akhirnya 2-1 untuk kemenangan Spurs. Dalam pertandingan itu Glenn Hoddle merelakan kaos nomor 10 miliknya untuk dipakai oleh Maradona. Namun dibalik kehebatannya tersebut, justru di Italia Maradona semakin terpuruk dalam dunia hitam. Kebiasaannya mengonsumsi kokain semakin memburuk dan berkali-kali di denda oleh kubnya karena tidak tampil dalam latihan maupun pertandingan dengan alasan stress.

Sevilla, Newells Old Boys & Boca Juniors

Kariernya kemudian menurun setelah itu. Ia terbukti menggunakan doping pada tahun 1991[rujukan?] dan dilarang bermain sepakbola selama 15 bulan. Setelah bebas, ia melakukan comeback bersama Sevilla namun dipecat setahun kemudian. Ia lalu kembali ke Argentina dan bermain bersama Newell's Old Boys selama 5 pertandingan sebelum lagi-lagi dilarang bermain selama 15 bulan karena kembali diketahui doping saat Piala Dunia 1994 berlangsung.
Setelah sempat menjadi pelatih bagi Deportivo Mandiyú (1994) dan Racing Club (1995) dan mencoba melanjutkan karier bermain bersama Boca Juniors antara tahun 1995 dan 1997, ia akhirnya pensiun pada 30 Oktober 1997.

Karier Internasional

Maradona memulai debutnya bersama Argentina pada usia 16 tahun melawan Hongaria pada 27 Februari 1977. Pada usia 18 tahun Maradona berpartisipasi dalam Piala Dunia Junior yang diselenggarakan di Jepang, dimana Argentina sempat berhadapan dengan Indonesia dengan hasil 5-0. Maradona mencetak 2 gol bersama Ramón Díaz yang mencetak hattrick

Piala Dunia 1982

Maradona melakukan debutnya dalam pentas Piala Dunia pada Piala Dunia 1982. Pada babak penyisihan Argentina yang adalah juara bertahan secara mengejutkan kalah 0-1 oleh Belgia,walaupun begitu Argentina berhasil melaju ke babak kedua turnamen setelah mengalahkan Hongaria 4-1 dan El Salvador 2-0. Di babak berikutnya mereka kembali mengalami kekalahan oleh Italia 1-2 dan Brazil 1-3. Maradona tampil dalam semua pertandingan di Piala Dunia dan mencetak 2 gol. Semuanya di buat dalam pertandingan melawan Hongaria.

Piala Dunia 1986

Maradona, turns like a little eel, he comes away from trouble, little squat man... comes inside Butcher and leaves him for dead, outside Fenwick and leaves him for dead, and puts the ball away... and that is why Maradona is the greatest player in the world.
—Bryon Butler (BBC Radio)[1]
Pertunjukkan kehebatan Maradona {yang ditunjuk menjadi kapten tim} adalah pada saat berlangsungnya Piala Dunia 1986 di Meksiko, di mana hampir sendirian ia mengantarkan Argentina keluar sebagai Juara Dunia untuk kedua kalinya, setelah yang pertama pada tahun 1978 di Argentina. Pada Piala Dunia di Meksiko tersebut , Maradona membuat gol terbaik sepanjang masa versi FIFA yaitu ketika Argentina bertemu Inggris di babak perempat final. Pada saat itu Maradona melakukan sprint sambil membawa bola dari tengah lapangan, kemudian melewati 5 orang pemain Inggris (Glenn Hoddle, Peter Beardsley, Steve Hodge, Peter Reid, Terry Butcher) dan menaklukkan kiper kenamaan Inggris, Peter Shilton. Semua itu dilakukan Maradona hanya dalam rentang waktu kurang lebih 10 detik. Sayangnya, pada partai tersebut pula, Maradona membuat gol yang sangat buruk. Gol tersebut tercipta melalui bantuan tangan, yang dikatakan Maradona sebagai hasil bantuan "tangan Tuhan". Ia akhirnya mengakui bahwa hal tersebut dilakukan dengan sengaja pada 22 Agustus 2005. Total Maradona mencetak 5 gol dan 5 assist dan tidak pernah diganti selama pertandingan Argentina dalam Piala Dunia 1986. Sebagai bentuk penghormatan, maka didirikanlah patung Maradona ketika sedang mencetak gol di depan pintu masuk stadion Stadion Azteca.

Piala Dunia 1990

Pada Piala Dunia berikutnya tahun 1990 di Italia, Maradona kembali mengkapteni Argentina. Namun penampilan Maradona kurang maksimal dikarenakan cedera lutut sebelum turnamen dimulai. Argentina memulai perjalanannya dalam turnamen ini dengan kurang meyakinkan, hampir tersisih dalam babak awal dan hanya menempati peringkat 3 dalam grup B. Argentina kemudian bertemu musuh bebuyutannya Brasil. Ketika diramalkan akan menderita kekalahan, Maradona tampil sebagai pahlawan dengan mengirimkan umpan untuk diselesaikan oleh Claudio Caniggia. Argentina pun menang 1-0 atas Brasil. Babak selanjutnya Argentina bertemu dengan Yugoslavia dimana pertandingan diselesaikan lewat adu pinalti. Maradona adalah salah satu penendang pinalti yang gagal. Semifinal melawan Italia juga diselesaikan lewat adu pinalti setelah skor 1-1 selama 2x45 menit. Kali ini Maradona berhasil menyarangkan pinalti setelah dengan berani menendang bola pada arah yang sama ketika ia gagal ketika melawan Yugoslavia. Pada pertandingan final sudah menunggu Jerman Barat yang kemudian berhasil mengalahkan Argentina 1-0 lewat pinalti yang dicetak oleh Andreas Brehme pada menit ke-85, setelah terjadi pelanggaran kepada penyerang Jerman Barat, Rudi Völler.

Piala Dunia 1994

Maradona tampil lagi sebagai kapten untuk Argentina namun hanya tampil sebanyak 2 kali dan mencetak 1 gol ketika melawan Yunani. Ia kemudian tertangkap menggunakan doping, dan dilarang berpartisipasi dalam turnamen. Maradona kemudian menyangkal dirinya sengaja memakai doping dan menuduh adanya konspirasi melawan dirinya oleh Amerika Serikat.

Pascakarier

  • Tahun 2000 Maradona meluncurkan otobiografi nya berjudul Yo Soy El Diego (Sayalah Diego) yang mana langsung menjadi best seller di Argentina. Maradona mempersembahkan sebagian royalti penjualan buku ini kepada "rakyat Kuba dan Fidel"
  • Tahun 2001 organisasi sepakbola Argentina(AFA) mengusulkan kepada FIFA untuk mempensiunkan nomor punggung 10 sebagai bentuk penghormatan keada Maradona. FIFA tidak mengijinkan hal tersebut.
  • Argentinos Juniors menamai stadion mereka Stadion Maradona pada tahun 2003.
  • Pada tahun 2004, Maradona hampir meninggal dunia akibat serangan jantung karena overdosis kokain. Setelah keluar dari rumah sakit, ia melakukan operasi perut pada Maret 2005 untuk mengurangi beratnya. Pada Agustus 2005, ia memulai karier baru sebagai pemandu acara talk show La Noche del 10 (Acara malam si no. 10).
  • Pada 2008, Maradona secara mengejutkan terpilih menjadi pelatih kepala Argentina. Pada debutnya sebagai pelatih baru tim Tango, Maradona berhasil membawa timnya menumbangkan Skotlandia 1 - 0 di Glasgow. Skotlandia. Maradona juga menunjuk Javier Mascherano, gelandang Barcelona sebagai kapten baru timnas. Dalam Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan, Maradona mengantarkan Argentina melaju sampai babak perempat final dimana Argentina dikalahkan oleh Jerman dengan skor telak 4-0. Maradona kemudian dipecat pada bulan Juli 2010.

Gaya Bermain

Maradona memiliki fisik yang kekar dan kuat dalam menghadapi permainan fisik yang keras. Tubuhnya yang pendek dengan pusat gravitasi yang rendah memungkinkan dirinya melakukan sprint cepat sambil men-driblle bola. Maradona adalah pengatur serangan dan seorang yang bermain untuk timnya, selain itu dia juga mempunyai skill yang tinggi dalam menguasai bola. Keahliannya yang tinggi dalam menguasai bola, membuatnya mudah melewati para penjaganya. Hal ini dapat dilihat dalam golnya ketika melawan Inggris dalam Piala Dunia 1986 di Meksiko. Beberapa gerakan trademark Maradona diantaranya adalah melakukan sprint di daerah sayap dan kemudian mengirimkan umpan tarik kepada rekan setimnya. Lainnya adalah tendangan Rabona yang menyilangkan kaki berlawanan di belakang kaki yang menguasai bola untuk menendang bola. Ia juga dikenal sebagai pengambil tendangan bebas yang akurat dan mematikan. Maradona sebagian besar menggunakan kaki kirinya dalam permainannya, bahkan jika bola berada di sebelah kanannya. Golnya ketika melawan Belgia dalam Piala Dunia 1986 memperlihatkan hal itu. Golnya melawan Inggris dalam piala dunia yang sama juga menunjukkan hal tersebut, Maradona menggunakan kaki kirinya ketika melewati pamain-pemain Inggris.

Penghargaan

Klub

Bendera Argentina Boca Juniors
  • Primera División: 1981
Bendera Spanyol Barcelona
  • Copa del Rey: 1983
  • Copa de la Liga: 1983
  • Supercopa de España: 1983
Bendera Italia Napoli

Negara

Argentina
    • FIFA World Youth Championship: 1979
    • FIFA World Cup:
    • Artemio Franchi Trophy: 1993
    • 75th anniversary FIFA Cup: 1979

Pribadi

  • Golden Ball for Best Player of the FIFA U-20 World Cup: 1979
  • Argentine league Top Scorer: 1979, 1980, 1981
  • Argentine Football Writers' Footballer of the Year: 1979, 1980, 1981, 1986
  • South American Footballer of the Year (El Mundo, Caracas):1979, 1986, 1989, 1990, 1992
  • Italian Guerin d'Oro: 1985
  • Argentine Sports Writers' Sportsman of the Year: 1986
  • Golden Ball for Best Player of the FIFA World Cup: 1986
  • Best Footballer in the World Onze d'Or: 1986, 1987
  • World Player of the Year (World Soccer Magazine): 1986
  • Capocannoniere (Serie A top scorer): 1987–88
  • Golden Ball for services to football (France Football): 1996
  • Argentine Sports Writers' Sportsman of the Century: 1999
  • "FIFA Goal of the Century" (1986 (2–1) v. England; second goal): 2002
  • Argentine Senate "Domingo Faustino Sarmiento" recognition for lifetime achievement:
  • FIFA Player of the Century



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

10 Pesepak Bola Wanita Paling Hot di Dunia

10. Tatiana Ariza
Gadis seksi ini merupakan bagian dari skuad tim nasional Kolombia.  Bermain sebagai seorang gelandang, Tatiana memiliki kecantikan eksotis khas wanita latin, lekuk tubuh indah, dan kulit coklat yang menggoda. Dia bukan satu-satunya pemain berparas cantik Di kolombia, kembarannya Natalia juga merupakan pemain seksi di timnas Kolombia.
9. Anouk Hoogendijk
Hoogendijk memiliki dua kata untuk mendeskripsikan kesuksesannya "Kerja Keras", saat kanak-kanak gadis brunette ini berjuang melawan penyakit keras yang menyerangnya. Pada usia 12 tahun ia muncul di sebuah reality show 'Never Give In" dan mengumumkan tekadnya untuk bermain di tim anak laki-laki, FC Utrecht. Tekad dan kerja keras membuat mimpinya untuk bermain bersama klub kota kelahirannya menjadi kenyataan, semenjak 2004 gadis seksi ini berhasil menembus skuad tim nasional Belanda.
8. Corine Franco
Jangan terkecoh dengan kecantikanya, jika sudah berada di atas lapangan gadis pirang asal Perancis ini tidak segan melakukan tackle untuk menghentikan lawan-lawannya.  Franco adalah tonggak kuat pertahanan tim nasional Prancis, selain itu ia juga dapat bermain sebagai gelandang bertahan. Dia berhasil membawa timnya ke Piala Dunia Wanita, dengan memeberikan timnya gol kemenangan saat kualifikasi.
7. Amy Taylor
Pada tahun 2004 Amy Taylor pensiun dari sepak bola setelah mengalami dua kali operasi untuk mengatasi cedera ankle-nya, tapi memori mengenai 'Australian Beauty' ini masih tampak jelas dalam pikiran kita. Wanita seksi ini kerap muncul di berbagai majalah dan pemotretan, Saat ini ia melanjutkan karirnya di dunia media.
6. Selina Wagner
Gadis bavarian ini memiliki kecantikan di dalam dan luar lapangan, permainannya yang cantik dalam mengolah si kulit bundar menjadikannya salah satu pemain andalan di timnas Jerman. Wagner  pernah berpose bugil untuk Majalah Playboy edisi Jerman dalam rangka mempromosikan turnamen Piala Dunia Wanita 2011.
5. Rachel Unitt
Si pirang asal 'tanah britania ' ini merupakan pemain sepak bola wanita paling hot di Inggris. Rachel telah bermain untuk klub-klub besar seperti Wolves, Everton dan Fulham. Saat ini ia memulai petualangannya di Amerika bermain untuk New jersey Wildcats. Rachel sudah dua kali memenangi "England's Player of the Year"FA Women's Cup dan Premier League Cup sebanyak tiga kali. Benar-benar gadis impian!
4. Laure Boulleau
Gadis cantik ini merupakan pendatang baru di tim nasional Perancis, meskipun tergolong pemain muda Laure sudah berhasil menarik perhatiaan fans sepak bola dunia. Penampilannya yang atraktif mendapatkan banyak pujian dari kaum pria. Ia juga merupakan salah satu model dari apparel raksasa asal Amerika, Nike.
3. Milene Domingues
Milene Domingues mungkin merupakan gadis paling terkenal dalam daftar Malezones kali ini. Milene dikenal publik dunia setelah menikah dengan salah satu legenda sepak bola Brazil Ronaldo, meskipun pernikahan mereka bubar di tengah jalan karir sepak bola gadis pirang ini terbilang sangat bersinar. Mantan model ini memegang rekor juggling sebanyak 55.198 kali. (awesome, huh?)
2. Laisa Andrioli
Brazil memang negara sepak bola, negara ini dikenal dengan sepak bola indah atau yang dikenal dengan istilah 'joga bonito'. Laisa Andrioli adalah salah satu buktinya, striker tim nasional Brazil ini baru berusia 24 tahun tetapi sudah dianggap sebagai pemain sepak bola wanita 'terpanas' yang pernah ada. Aksinya di lapangan sama cantiknya dengan penampilannya. Gadis Brazil ini juga dikenal dengan keberaniannya di luar lapangan untuk tampil bugil di depan kamera.
1. Hope Solo
Semua pria pasti 'sayang' dengan pemain yang satu ini, parasnya yang cantik, tubuhnya yang sporty dan seksi membuatnya berada dalam posisi satu daftar ini. Kiper dari Atlanta Beat ini pernah tampil dalam majalah sport illustrated, menjadi model untuk produk-produk olah raga dan masih banyak lagi. Tidak hanya cantik Hope juga tampil menakjubkan di bawah mistar gawang, ia pernah memegang rekor 1.054 menit tanpa kebobolan. Bagaimana? pasti Anda ingin membobol gawangnya juga bukan? (if you know what I mean :p)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

10 Kiper Terbaik Di Dunia

Penjaga gawang memang posisi yang tidak seglamor posisi lainnya di dalam sepakbola. Lingkup daerahnya yang hanya terbatas pada gawang dan kotak penalti membuatnya hanya menjadi pusat perhatian saat timnya diserang, atau kala ia membuat kesalahan yang mengakibatkan kekalahan.
Namun bukan berarti kiper harus dipandang sebelah mata. Belakangan beberapa kiper juga sudah membuktikan kalau mereka juga bisa membuat posisi itu menjadi menarik dan atraktif.
Sebut saja kiper Meksiko Jorge Campos yang merancang sendiri kostumnya yang warna-warni, atau Rene Higuita dari Kolombia yang tampil eksentrik.
Tetapi untuk menentukan kiper terbaik bukan hanya dilihat dari warna kostum, atau kemampuan menarik perhatian para penonton. Kriteria utama tentunya prestasi yang diraih bersama klub, penghargaan individual, dan juga kehebatan mencegah terjadinya gol di gawang mereka.
Oleh sebab itu, GOAL.com Indonesia mencoba mencari sepuluh kiper terbaik sepanjang masa bagi para pembaca. Agar adil, kami bagi dua pilihannya dari kiper yang telah pensiun, dan kiper yang masih aktif bermain hingga saat ini.
Berikut adalah pilihan kami sesuai dengan abjad nama mereka.

1. Dida (Brasil)
Setelah Claudio Taffarel, Dida menjadi kiper baru asal Brasil yang diperhitungkan dalam dunia sepakbola. Hal itu terbukti saat dirinya menjadi kiper pertama dari tim Samba yang termasuk dalam kandidat peraih Ballon d’Or di tahun 2003 dan 2005.
Biarpun Dida telah memenangkan Piala Dunia bersama Brasil, dan berbagai gelar domestik & internasional bersama AC Milan, sayangnya ia juga dikenal akibat beberapa insiden yang kurang baik. Yang terakhir adalah saat ia pura-pura jatuh dan terluka saat disentuh oleh seorang suporter Glasgow Celtic di pertandingan Liga Champions.

2. Dino Zoff (Italia)
Piala Dunia 1982 menjadi puncak prestasi Zoff. Di usianya yang ke-40, ia menjadi pemain tertua yang memenangkan Piala Dunia. Selain itu, ia juga menjadi kiper kedua yang menjadi kapten di tim yang juara, dan juga terpilih menjadi kiper terbaik.
Padahal di awal karirnya, ia sempat ditolak oleh Inter Milan dan Juventus karena dianggap kurang tinggi. Di jajak pendapat untuk mencari kiper terbaik di abad ke-20 yang dilaksanakan oleh Federasi Internasional Statistik dan Sejarah Sepakbola (IFFHS), Zoff berada di posisi ketiga di bawah Lev Yashin (Uni Soviet) dan Gordon Banks (Inggris).
3. Edwin van der Sar (Belanda)
Saat van der Sar memblok tendangan Nicolas Anelka di final Liga Champions, ia benar-benar menjadi momok bagi pemain Chelsea saat adu penalti. Hal itu karena di ajang Community Shield sebelumnya, ia juga telah melakukan hal yang sama dengan menepis semua tendangan penalti yang dilakukan pemain The Blues.
Van der Sar menjadi pemain yang paling banyak membela tim nasional Belanda dengan tampil sebanyak 128 kali dan akhirnya pensiun setelah Euro 2008. Ia juga mencatatkan dirinya sebagai kiper yang menjuarai Liga Champions bersama dua klub yang berbeda, yaitu Ajax Amsterdam dan Manchester United.
4. Gianluigi Buffon (Italia)
Nilai transfer yang menjadikannya kiper termahal di dunia menjadi bukti kepiawaian Buffon (foto) menjaga gawang di lapangan hijau. Selain itu, sederet gelar individual yang diraihnya dari berbagai pihak juga menjadi jaminan atas kemampuannya.
Saat di Piala Dunia 2006, gawangnya tidak tertembus satu gol pun selama 453 menit hingga akhirnya Azzurri menjadi juara dan Buffon mendapatkan Lev Yashin Award sebagai kiper terbaik selama turnamen tersebut.
5. Gordon Banks (Inggris)
Banks menjadi pilihan pertama manajer Inggris Sir Alf Ramsey saat Three Lions menjuarai Piala Dunia 1966. Namun, ia baru menjadi legenda di dunia sepakbola lewat tindakan yang dilakukannya empat tahun kemudian di Piala Dunia Meksiko.
Saat Inggris bertanding melawan Brasil, Pele menanduk bola ke tiang jauh gawang Inggris sambil berteriak “Gol!”. Hal itu dilakukannya karena ia sangat yakin Banks tidak dapat menyelamatkan gawangnya.
Tetapi Banks yang berada dalam posisi yang salah, berhasil melompat ke arah yang berlawanan dan menyentuh bola tersebut dengan sebagian ibu jarinya hingga bola itu mental melewati mistar gawang.
Sang kiper tahu ia dapat menyentuh bola, namun berpikir bolanya masih melewati garis gawang. Ia baru sadar tidak terjadi gol setelah mendengar sambutan dari penonton di stadion dan diselamati oleh kapten Bobby Moore. Pele sendiri mengatakan kalau penyelamatan yang dilakukan Banks tersebut adalah yang terhebat yang pernah ia saksikan.
6. Iker Casillas (Spanyol)
Ia baru berusia 27 tahun, tetapi telah tampil lebih dari 300 kali bagi Real Madrid dan menjadi kiper kedua yang bermain paling banyak bagi tim nasional Spanyol setelah Andoni Zubizarreta. Saat Spanyol menjuarai Euro 2008, Casillas menjadi kiper pertama yang menjadi kapten di tim juara turnamen Eropa.
Walaupun ia baru bermain di tim senior Madrid sejak 1999, ia kelihatannya selalu menjadi pilihan pertama Los Merengues di bawah mistar. Di usianya yang ke-19, Casillas menjadi kiper paling muda yang tampil di final Liga Champions saat Madrid mengalahkan Valencis 3-0.
7. Lev Yashin (Uni Soviet)
Pemain legendaris ini merupakan kiper yang berada di urutan paling atas dalam jajak pendapat yang dilakukan oleh IFFHS. Yashin terpilih berkat kemampuan atletisnya dan juga postur tubuhnya yang membuat gentar para pemain penyerang lawan.
Ia mendapat julukan Laba-Laba Hitam karena selalu mengenakan kostum hitam dan juga karena keahliannya menepis tembakan lawan seolah-olah membuatnya memiliki delapan tangan.
Pemakaian namanya oleh FIFA untuk penghargaan bagi kiper terbaik di setiap Piala Dunia merupakan pengakuan insan sepakbola dunia terhadap prestasinya.
8. Peter Schmeichel (Denmark)
Tinggi besar, rambut pirang, dan hidung merah. Tiga hal tersebut adalah hal yang selalu tampil di ingatan bila nama Schmeichel disebut. Namun bagi para striker yang menjadi lawan Manchester United dan tim nasional Denmark, The Great Dane itu menjadi tembok raksasa yang tak dapat ditembus.
Tingkat refleksnya yang mengagumkan bagi orang seukuran dia, serta kemampuannya mengubah pertahanan menjadi penyerangan langsung lewat lemparan jauhnya ke para penyerang, menjadi salah satu alasan utama mengapa United menjadi tim yang mendominasi Liga Primer Inggris di era 90an.
9. Petr Cech (Republik Ceko)
Ketika Chelsea menjadi juara Liga Primer selama dua kali berturut-turut, banyak pihak menganggap itu adalah akibat dari tangan dingin Jose Mourinho. Tetapi yang berada di bawah mistar The Blues adalah Cech, yang baru dibeli dari Rennes dan tadinya akan dijadikan cadangan Carlo Cudicini.
Saat Cech harus absen selama tiga bulan akibat benturan dengan pemain Reading Stephen Hunt, Chelsea gagal mempertahankan gelar Liga Primer. Insiden tersebut membuat Cech harus mengenakan pelindung kepala hingga sekarang.
Cech menjadi kiper terbaik 2008 pilihan UEFA, dan walaupun sempat membuat blunder di Euro 2008 saat melawan Turki, ia tetap menjadi pilihan pertama di tim nasional Republik Ceko dan juga Stamford Bridge.
10. Rinat Dasayev (Uni Soviet)
Bila tidak ada trio Belanda Ruud Gullit, Frank Rijkaard, dan Marco van Basten, bisa jadi tim Uni Soviet yang akan menjadi juara di Euro 1988. Dasayev tampil cemerlang selama berlangsungnya turnamen di Jerman, dan hanya Gullit dan tendangan volley van Basten yang mampu mematahkan perlawanan Soviet di final.
Dasayev yang dijuluki “Tirai Besi” dianggap sebagai kiper terbaik kedua di Rusia setelah Yashin. Ia tampil di tiga Piala Dunia dan bermain sebanyak 91 kali bagi tim nasional Soviet hingga pensiun di tahun 1990.
Terakhir ia tampil di Luzhniki Stadium saat final Liga Champions Mei lalu dengan membawa piala tersebut ke lapangan. Hal itu berkaitan dengan tugasnya sebagai duta final itu di Moskwa.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

10 gol terindah sepanjang masa

Posted by : 桐崎楽 Friday, March 11, 2011
Berikut 10 Daftar nama pemain menurut Fifa sebagai gol terindah sepanjang masa dirilis 2 bulan yang lalu

10. Gemmill: Skotlandia v Belanda, Piala Dunia 1978

Harus diakui gol ini amat indah. Skotlandia telah kalah oleh Peru dan imbang dengan Iran, jadi satu - satunya jalan bagi mereka untuk lolos ke babak selanjutnya adalah dengan menaklukan Belanda, salah satu favorit juara, dengan 3 gol atau lebih. Hasilnya, mereka tampil penuh semangat dan menghasilkan salah satu gol terbaik dalam turnamen ini. Archie Gemmill mengambil bola lepas di sisi kanan pertahanan Belanda, melewati Jansen, melompati tackle dari Krol, melewati bola dari kedua kaki Poortvliet dan melambungkan bola di atas penjaga gawang Belanda, Jongbloed.
9 . Baggio: Italia v Cekoslovakia, Piala Dunia 1990


Sebuah gol hasil kerjasama tim yang sangat indah didahului oleh solo run Baggio setelah ia menerima bola dari lapangan tengah. Finishing yang ia lakukan juga amat spesial

8. Pele: Brasil vs Swedia, Piala Dunia 1958

Inilah salah satu gol terindah yang dibuat oleh Pele di piala dunia. Menerima bola dengan dadanya, lalu berbalik dan melakukan tendangan voli kencang. Suatu skill mengontrol bola yang sangat mumpuni, dan itu semua dilakukan ketika umurnya masih 17 tahun

7. Borgetti: Meksiko vs Italia, Piala Dunia 2002


Dengan 14 passing antara pemain - pemain Meksiko dan membutuhkan waktu 90 detik tanpa disentuh satupun pemain Italia, Umpan lambung Blanco disambut Borgetti, yang menyundul bola dengan membelakangi penjaga gawang Buffon.

6. Maradona: Argentina vs Belgia, Piala Dunia 1986

Siapa bilang aksi Maradona ketika melawan Inggris hanya sebuah kebetulan? Untuk membuktikannya, Maradona melakukan hal yang mirip pada pertandingan berikutnya. Empat orang pemain terkecoh satu persatu olehnya sebelum ia menceploskan bola ke gawang Pfaff.

5. Carlos Alberto: Brasil vs Italia, Piala Dunia 1970


Mungkin gol ini adalah salah satu gol terbaik yg lahir dari kerja sebuah tim dan paling diingat. Carlos Alberto melengkapi penampilan indah Brasil dengan sebuah gol pada pertandingan ini. Lima pemain depan Brasil, termasuk Pele dan Jairzinho, membuat penonton terpukau dengan skill yang mereka peragakan, tetapi Carlos Alberto menunjukkan bahwa Brasil pun punya kekuatan. Pele memberi passing ke sebelah kanannya, dan Carlos Alberto, tanpa mengurangi kecepatan larinya, menendang bola tersebut ke gawang Enrico Albertosi yang hanya bisa terpaku menatap bola tersebut melaju kencang ke gawangnya

4. . Dennis Bergkamp: Belanda vs Argentina, Piala Dunia 1998


Dennis Bergkamp berhasil membawa Belanda melaju ke semifinal berkat gol ini. Dengan hanya menyisakan waktu pertandingan 5 menit dan kelihatannya akan menuju perpanjangan waktu, dengan 1 gerakan dia mengontrol bola operan dari de Boer sejauh 49 meter dan melakukan tendangan voli ke gawang Argentina untuk memastikan tempat bagi Belanda di semifinal.

3. Michael Owen: Inggris vs Argentina, Piala Dunia 1998

Michael Owen, masih berusia 18 tahun, mencetak gol yang sangat indah untuk pemain seumur dia. Owen dijaga ketat oleh pemain - pemain Argentina sepanjang pertandingan, sehingga penonton berseru terkejut ketika dia bisa menerima bola dari David Beckham. Dia mengambil bola, menganalisa posisi pemain belakang Argentina, lalu mulai mendribel bola. Dribel dari sisi kanan tersebut menghasilkan salah satu gol terindah bagi Inggris. Sayangnya, gol tersebut tidak berhasil membawa Inggris melaju ke babak berikutnya. Dalam pertandingan ini pula, terjadi noda kedua terbesar penyelenggaraan Piala Dunia, peristiwa diusirnya David Beckham karena pelanggaran bodoh.


2. Saeed El Oweiran: Arab Saudi vs Belgia, Piala Dunia 1994

Saeed El Oweiran mengangkat derajat sepakbola Arab Saudi dengan salah satu gol terindah sepanjang penyelenggaraan Piala Dunia. Hanya 5 menit setelah dimulainya pertandingan ini, seperti Maradona di PD 1986, dia menaklukan 4 pemain Belgia sebelum menceploskan bola melewati penjaga gawang Belgia, Michel Preud'homme.

1. Maradona: Argentina vs Inggris, Piala Dunia 1986

Dipilih menjadi gol terbaik abad ini, gol ini muncul 4 menit setelah Maradona mencetak gol paling kontroversial, yaitu "Gol Tangan Tuhan", gol yang dilakukan dengan tangan. Maradona berlari dari daerahnya sendiri, melewati 5 pemain Inggris sebelum mencetak gol setelah mengecoh Peter Shilton.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS