Maklum
saja, jarak yang berdekatan dan juga faktor gengsi menjadi ukuran bagi
kedua negara ini untuk terus bersaing di dunia global. Berbagai masalah
seakan tak ada hentinya jika dua negara serumpun ini saling terkait satu
sama lain.
Dalam sepakbola, sejak pertama kali bersua pada tahun 1957,
Garuda dan Harimau Malaya juga tak jauh dari kata persaingan. Berada
dalam satu wilayah yang sama (Asia Tenggara), menjadikan Indonesia dan
juga Malaysia berlomba-lomba menjadi yang terbaik.
Untuk mengingat kembali sejarah pertemuan kedua negara di pentas internasional, makan putra pabedilan Indonesia coba
membuka lembaran demi lembaran arsip pertemuan antara Indonesia melawan
Malaysia mulai medio 90-an hingga 2010-an.
23 Agustus 1990: Indonesia vs Malaysia 2-0 (Piala Kemerdekaan)
Kubu Indonesia yang pada waktu itu dilatih oleh pelatih
asal Rusia, Anatoli Palosin, sukses menumbangkan Malaysia dengan skor
2-0. Dua gol yang masing-masing dilesakkan oleh Mustaqim dan Peri
Sandria memupus harapan Harimau Malaya melaju ke babak final.
Indonesia sendiri tumbang di partai puncak setelah gagal menaklukan perlawanan sengit tim nasional Australia.
26 November 1991: Indonesia vs Malaysia 2-0 (SEA Games Filipina)
Anatoli Polisin kembali menghadirkan mimpi buruk bagi
Malaysia, kali ini di ajang SEA Games 1991. Ya, di fase grup, Malaysia
yang notabene juara bertahan SEA Games harus menerima kenyataan pahit
karena dikalahkan oleh Indonesia lagi-lagi dengan skor 2-0.
Adalah Widodo Cahyono Putro yang menghancurkan ekspetasi
Harimau Malaya untuk mempertahankan gelar tersebut. Ia berhasil mencetak
dua gol masing-maisng di menit ke-11 dan 55.
Publik Malaysia bertambah sakit setelah di akhir turnamen
Indonesia sukses merengkuh gelar SEA Games. Kemenangan atas tim kuat
Thailand di babak final menegaskan keperkasaan tim Garuda saat itu.
13 September 1996: Malaysia vs Indonesia 3-1 (Piala Tiger)
Pada edisi pertama penyelenggaraan Piala Tiger (kini Piala
AFF) di Singapura, Indonesia dan Malaysia berhasil menggapai babak
semi-final. Sayangnya, di babak ini tim Garuda yang dilatih oleh
Danurwindo gagal mengimbangi kekuatan Harimau Malaya.
Kurnia Sandi dkk dipaksa menyerah dengan skor cukup telak
3-1. Tiga gol Malaysia saat itu dicetak oleh K. Sanbagamaran, Rusdee
Sulong dan Samsurin, sementara gol semata wayang Indonesia dilesakkan
oleh Fachri Husainy. Hasil itu membuat Garuda gagal melangkah ke babak
final dan bertemu dengan tim Thailand.
Akan tetapi, di partai puncak publik Indonesia bisa sedikit
bernapas lega karena sang rival menyerah dari Gajah Putih yang menjadi
juara di edisi perdana ini.
9 Oktober 1997: Indonesia vs Malaysia 4-0 (SEA Games Indonesia)
Pada tahun 1997, Indonesia menjadi tuan rumah di ajang dua
tahunan itu. Faktor tuan rumah menjadi tenaga tambahan bagi skuat Garuda
untuk menunjukkan yang terbaik terlebih saat menjamu musuh bebuyutan,
Malaysia.
Hal tersebut terbukti setelah tim Garuda membantai Harimau
Malaya dengan skor telak 4-0 di fase grup A. Dua gol dari Fachri Husainy
dan masing-masing gol dari Widodo C. Putro dan Kurniawan Dwi Yulianto
membenamkan laju Shamsul Amri cs.
Sayangnya, di SEA Games kali ini Indonesia gagal meraih medali emas setelah tumbang dari Thailand melalui drama adu penalti.
2 Agustus 1999: Malaysia vs Indonesia 0-6 (SEA Games Brunei Darussalam)
Lanjutan Grup B SEA Games 1999, Indonesia lagi-lagi bersua
dengan Malaysia. Laga yang digelar di Stadion Bandar Seri Begawan
tersebut berhasil dimenangkan oleh tim Garuda dengan skor amat telak,
6-0.
Bambang Pamungkas yang saat itu baru menjalani debutnya di
ajang resmi bersama tim nasional berhasil memukau para pecinta sepak
bola Asia dengan menyumbang dua gol ke gawang Ahmad Shahrul.
Namun, kemenangan atas rival terberat itu tak diimbangi
dengan laju kencang Indonesia di babak selanjutnya. Di akhir turnamen,
skuat arahan Nandar Iskandar itu harus puas dengan status mereka sebagai
juara ketiga.
27 Desember 2002: Indonesia vs Malaysia 1-0 (Piala Tiger)
Tidak sempat bersua di fase grup, Indonesia dan Malaysia
akhirnya berjumpa di babak menentukan, yakni semi-final. Menjadi tuan
rumah dan memiliki materi yang dinilai lebih baik, Garuda sukses
menumbangkan Malaysia dengan skor tipis 1-0.
Bambang Pamungkas menjadi pahlawan di ajang ini lewat gol semata wayang di menit ke-75.
Namun kembali, tim nasional Indonesia gagal meraih tempat
pertama setelah kalah dalam adu penalti melawan tim Thailand di babak
final. Tendangan dari dua pemain, Sugiyantoro dan Firmansyah Agus
berhasil dimentahkan oleh Sinthaweechai Hathairattanakool.
26 Desember 2010: Malaysia vs Indonesia 3-0 (Final Piala AFF Leg Pertama)
Hasil sangat mengecewakan didapat oleh Bambang Pamungkas cs
di babak final Piala AFF 2010. Bagaimana tidak? Skuat Garuda yang
semula bermain sangat impresif justru harus tumbang dengan skor telak
3-0 saat bersua Malaysia pada leg pertama di Stadion Bukit Jalil.
Bertanding di hadapan puluhan ribu suporter Malaysia,
Indonesia yang dilatih oleh Alfred Riedl tersebut harus keteteran
menerima serangan bertubi-tubi dari Safee Sali cs. Kesalahan Hamka
Hamzah yang berbuah gol pertama bagi Harimau Malaya dinilai sebagai awal
runtuhnya mental para penggawa Garuda saat itu.
Hasil ini memaksa Indonesia harus bekerja ekstra pada leg
kedua yang sedianya digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno tiga hari
berselang.
29 Desember 2010: Indonesia vs Malaysia 2-1 (Final Piala AFF Leg Kedua)
Sadar harus berjuang lebih keras, pasukan Indonesia
langsung menggebrak pertahanan Malaysia sejak awal laga. Alhasil, hadiah
berupa tendangan penalti berhasil diperoleh, sayang sepakan Firman
Utina gagal menjebol gawang Khaerul Fahmi.
Banyaknya peluang yang diperoleh tim nasional Indonesia
gagal dimaksimalkan. Sehingga, Bambang Pamungkas cs disentil oleh
Malaysia lewat gol Safee Sali di pertengahan babak kedua.
Namun, dengan tekad tinggi untuk mempertahankan martabat
bangsa, para pemain Indonesia akhirnya mampu membalas lewat dua gol dari
M Nasuha dan M Ridwan.
Sayang, meski berhasil menang, Indonesia yang sejak fase
grup tampil sangat bagus harus rela menerima kenyataan bahwa
Malaysia-lah yang di akhir cerita berhasil membawa pulang trofi AFF
2010.